dpcpwribandarlampung.online_ Jalin kolaborasi. Basarnas Lampung dan UKM pecinta alam Universitas Lampung (Mapala Unila) inisiasi diskusi apik siaga bencana dan sigap Rescue melalui Temu Wicara Penggiat Pencinta Alam di lapangan belakang rektorat Universitas Lampung, Sabtu (23/12/2023).
Diskusi diharapkan menghasilkan output suatu forum yang berskala lebih besar dan lengkap dimana didalamnya ada Basarnas, pecinta alam se-Lampung, Sispala, Relawan dan umum lainya.
Ketua Mapala Universitas Lampung, Muhammad Fariz Assuja mengatakan, kegiatan kegiatan ini merupakan inisiasi bersama antara Basarnas Lampung dan Mapala Unila.
“Diskusi ini sangat penting, agar kedepan ada rumusan komperhensif soal siaga bencana dan rescue cepat dalam penanganan kebencanaan,” katanya.
Menurut Fariz, sedini mungkin campaign dan mitigasi tentang siaga bencana perlu dilakukan, agar pecinta alam, basarnas, relawan dan masyarakat umum ‘seirama’ dalam penanganan bencana, untuk itu diperlukan forum.
“Perlu koordinasi yang tepat dalam siaga bencana maupun tanggap bencana, apalagi dalam misi pencarian, pertolongan dan penyelamatan jiwa manusia, untuk itu kita perlu forum SAR daerah yang berisikan pecinta alam dan masyrakat umum dalam satu wadah,” ungkapnya.
Dengan menggaet ratusan peserta perwakilan Mapala, Sispala, Relawan dan umum, Fariz optimis kedepan akan ada kesinambungan soal kebencanaan, SAR sistem, kemanusiaan dan berkelanjutan.
“Harapan kita dengan terbentuknya forum maka kedepanya kalau ada bencana alam atau tentang kemanusiaan responya bisa lebih cepat,” ujar Mahasiswa Teknik Mesin Unila itu.
Narasumber terdiri dari Abah Soma (Jabar Quick Response), Padang Prio Utomo (Penggiat Alam Lampung), Darmanto (Gada Musa Jabar), Aris Gibrant (Ketua FRRL) dan Kakansar Lampung Deden Ridwansah, S.Sos.
Acara ini mengangkat tema “Menyatu dengan Alam, Selamatkan Jiwa”.
Dalam acara tersebut, Kakansar Lampung Deden Ridwansah turut mengapresiasi atas terselenggaranya acara ini.
Deden berharap agar kegiatan yang positif ini terus berlanjut dan jangan hanya berhenti disini.
“Saya berharap acara ini terus berkesinambungan agar semua yang berasal dari organisasi pencinta alam, mapala, dan potensi SAR bisa bersatu padu dalam rangka kemanusiaan sehingga kita siap menghadapi keadaan yang bersifat emergency terutama di Propinsi Lampung,” ujar Deden.
Editor: Eko Supriadi
Komentar